Thursday

Untitled

Sebegitu bedanya kah dunia kita sampai tak ada sepatah katapun yang kau kisahkan padaku mengenai duniamu? Aku tau kita memang berbeda. Bahkan sampai kapanpun, dunia kita tak akan pernah sama. Tapi, apa kau lupa dengan tujuan awalmu? Mengapa sekarang malah berbalik padaku dan kau justru bernaung dan bersandar di duniamu? Terkadang rasa iri menyelimuti hatiku yang kian membara melihatmu terjun dan menikmati duniamu sendiri sampai kau lupa tujuan awalmu. Konyol memang. Namun melihat tingkahmu yang lambat laun terus berubah membuatku tak bisa berdiam diri. Tak jarang aku memberikan keluasan di duniamu. Tak jarang aku mengorbankan waktu bahkan diriku agar kau dapat bebas diduniamu. Namun bagimu itu tidaklah cukup. Kau semakin membatasi diri dengan peraturan mu yang konyol itu. Tak ada yang dapat kuperbuat. Bahkan aku pun tak mengenali dirimu lagi. Simpan saja kata-kata manismu untuk wanita yang rela bersedia mendampingi mu nantinya. Wanita yang akan menerima semua kekurangan mu. Wanita yang rela mengorbankan diri dan hatinya hanya untukmmu. Wanita yang mungkin memiliki kesabaran yang teramat tinggi. Dan pastinya, wanita itu bukanlah diriku.

No comments:

Post a Comment

Tiny Finger Point Hand With Heart