Friday

The Young, The Innovator


Cantik, pintar, muda, muslimah, dan seorang pemimpin. Those words are exactly discribe who is she. Yup, she is Bashaer Othman. Hebatnya, remaja yang mengenakan kerudung seperti Saya ini(ecie) adalah seorang pemimpin alias walikota Allar, Tulkarm, Tepi Barat, Palestina. And guess what? Dia seumuran dengan Saya loooh. Bayangkan, seorang remaja yang masih duduk di kelas 1 SMA sudah memikul sejumlah tanggung jawab terkait dengan permasalahan kota. Ckckck. Saya pribadi, jadi ketua organisasi di lingkup yang kecil saja sudah kewalahan, apalagi jika harus turun tangan di tengah-tengah pejabat negara dan permasalahan politik? -_-Okay, back to Bashaer. Menurut Saya, selain cantik dan pintar, Bashaer ini juga modist loh. Check this out. Barikut ini adalah petikan wawancara yang Saya dapatkan dari Kompas.com:Selamat siang, selamat datang di Indonesia. Bisakah Anda bercerita bagaimana menjadi wali kota di usia yang masih muda?
Selamat siang juga, senang bisa berada di Indonesia. Pada awalnya saya mengikuti program Pemerintah Palestina untuk pemberdayaan kaum muda. Saya lalu bersaing dengan ribuan anak muda yang mengikuti seleksi program tersebut. Wali kota seperti saya dipilih tidak melalui proses pemilihan umum yang dilakukan masyarakat, tetapi dipilih oleh wali kota sebenarnya berdasarkan kompetensi atau kemampuan dalam berbagai hal.

Apa pertimbangan terbesar yang membuat Anda dipilih?
Saya dinilai memiliki kemampuan individual, antara lain wawasan tentang kenegaraan, politik, sosial, dan ekonomi. Saya juga memiliki kemampuan kepemimpinan. Sebelum ini saya telah memimpin sebuah organisasi kepemudaan di sekolah. Saya juga punya visi dan misi yang jelas untuk kemajuan rakyat Palestina.

Anda sudah menjabat dua bulan, apa yang Anda lakukan selama periode itu?
Saya berusaha memecahkan berbagai masalah rakyat, salah satunya ketersediaan lapangan pekerjaan. Beberapa waktu lalu saya keliling ke beberapa negara luar. Sepulang dari sana saya mengajak para investor serta meyakinkan mereka agar mau berinvestasi di Palestina. Hasilnya lumayan, ada tiga proyek yang saya dapatkan, dan saya pikir itu akan membuka lapangan kerja baru.

Ceritakan masalah tersulit yang Anda hadapi selama jadi wali kota.
Melayani rakyat Palestina terutama dalam masalah hukum. Sebenarnya mereka sudah tahu hukum, tetapi biasanya mereka tidak puas jika tidak langsung bertanya kepada wali kota, jadi saya harus sabar melayani mereka. Kesulitan yang saya alami adalah bisa memuaskan seluruh rakyat, juga saat membuat rakyat menjalani ketentuan Dewan Kota. Beruntungnya, saya punya kemampuan komunikasi yang bagus sehingga bisa mudah menjawab pertanyaan dari mereka.

Palestina identik dengan daerah konflik, tidakkah Anda takut dengan keselamatan jiwa Anda?
Daerah Tepi Barat yang saya pimpin relatif aman, tidak ada kontak senjata di sana. Pertumbuhan ekonominya juga bagus, penghasilan rakyatnya di atas rata-rata. Jadi, saya tidak pernah merasa takut untuk memimpin. Ini semua untuk kemaslahatan umat.

Apa yang Anda pikirkan tentang konflik dengan Israel?
Saya datang ke sini tidak untuk membahas konflik dengan Israel, itu sudah ada bagiannya sendiri. Saya hanya ingin menjadi inspirasi generasi muda Palestina bahwa konflik bisa melahirkan pemimpin-pemimpin andal. Saya ingin pemuda Palestina punya sikap dan membangun peradaban mereka.

Apa perubahan yang Anda rasakan dalam diri Anda setelah menjadi wali kota?
Tentu ada yang berubah dari kepribadian saya. Sekarang, saya lebih memikirkan kepentingan umat.

Bisakah Anda ceritakan kehidupan keluarga Anda?
Saya lahir dalam keluarga yang hangat. Saya hidup dengan Ayah, Ibu, dan lima saudara. Saya anak keempat. Kami hidup dalam satu rumah dan kakak-kakak saya masih belajar di perguruan tinggi. Saat jadi wali kota, saya mendapat dukungan penuh dari keluarga. Mereka sangat mendukung karier politik yang sedang saya jalani. Kami hidup dalam keluarga yang harmonis dan bahagia.

Apa reaksi kawan-kawan setelah Anda jadi wali kota?
Mereka sangat apresiatif dan mendukung. Kami tetap berhubungan, bahkan mereka sering memberikan masukan dan berkomunikasi dengan saya melalui internet. Kami chatting setiap hari dan berdiskusi banyak hal untuk kemajuan Palestina.

Apakah Anda punya pacar?
Tidak, Islam tidak memperbolehkan hubungan laki-laki dan perempuan tanpa status pernikahan, apa pun bentuk hubungan itu. Generasi muda Islam pun tidak seharusnya memikirkan hal itu. Generasi muda Islam harus cerdas membangun peradaban dan kemajuan bangsanya. Terus terang saya tidak punya akun Facebook sebab kadang itu mengganggu aktivitas saya dalam berpikir. Namun, saya tetap mengikuti perkembangan global lewat internet.

Bagaimana Anda melihat masa depan pemuda Palestina?
Saya optimistis kami punya masa depan lebih bagus. Saat ini memang ada banyak pemuda Palestina yang berusaha keluar ke negara lain, misalnya ke Arab Saudi, Mesir, atau negara Timur Tengah lainnya untuk mencari pekerjaan dan mencari wilayah aman. Namun, mereka semua punya komitmen besar untuk tetap jadi warga negara Palestina. Artinya, mereka akan kembali lagi. Kami juga meyakini bahwa Palestina suatu saat akan merdeka dan berdaulat.

Di Indonesia sering ada demonstrasi dukungan terhadap Palestina yang biasanya memakaitagline "Save Palestina". Apa tanggapan Anda?
Saya sangat mengapresiasi perhatian Indonesia terhadap negara kami. Indonesia adalah saudara setia kami sejak tempo dulu. Saya pribadi sangat terinspirasi dengan Ahmad Soekarno (Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno). Sebab beliau adalah tokoh yang kali pertama bersuara bahwa Palestina adalah negara berdaulat tanpa peduli dengan negara lain yang tidak mengakui kami.

Apakah Indonesia terkenal di negara Anda?
Iya, terutama dengan tokoh Ahmad Soekarno. Kami memanggil Ahmad Soekarno sebab orang Palestina mengenalnya dengan nama itu. Indonesia juga negara Muslim terbesar di dunia. Dukungan dan suara dari Indonesia sangat memberi kami kepercayaan diri. Kami mendapatkan energi lebih ketika Indonesia bersuara lantang dan membela Palestina.

Apa pesan terakhir Anda untuk pemuda Indonesia?
Pemuda Indonesia harus terus maju ke depan. Maju Palestina! Maju Indonesia!
http://internasional.kompas.com/read/2012/09/13/0604106/Wali.Kota.Termuda.di.Dunia.Ini.Terinspirasi.Soekarno
Subhanallah sekali ya :)

No comments:

Post a Comment

Tiny Finger Point Hand With Heart