Thursday

Abstrak

Aku rapuh. Entah dimana kebahagiaan itu berada sekarang. Hanya gundah dan gelisah yang hilir mudik difikiranku. Ingin ku berteriak, ingin ku utarakan semuanya, inginku lepaskan semua rasa menjengkelkan ini. Jika saja aku dapat melupakan semuanya, aku spam semua yang tak perlu hingga rasa bahagia itu kembali meski tak tau apa sebabnya aku dapat berbahagia.
Abstrak. Kata itu lah yang tepat untuk menjelaskan isi dari post kali ini. Aku pun tak peduli bagaimana tak jelasnya post ini. Yang aku fikirkan sekarang adalah isi dari hatiku yang sebenarnya. Jika kita bicara tentang hati, itu berarti kita bicara tentang perasaan. Dan satu-satunya yang tak bisa dibohongi adalah perasaan. Dan jika kita bicara tentang kebohongan dan perasaan, maka sulit bagiku untuk mendeskripsikan yang sebenarnya. sangat tak jelas-
Baiklah. aku hanya manusia biasa. aku perempuan. aku punya perasaan. punya hati. terserah mau bilang aku agresif, aku terlalu posesif, dan sebagainya, karna inilah aku. aku yang sebenarnya. aku pun tak peduli dengan gengsi. tak ada gunanya lagi bagiku jika raga ini telah rapuh. aku lelah terus memendam rasa yang tak karuan ini. aku lelah berfikir positif jika kenyataanya perasaanku lah yang selalu menang. aku lelah menceritakan kepedihanku kepada orang lain. aku lelah berpura-pura tegar di depan orang-orang terutama sahabatku. aku lelah menjadi orang yang selalu pasrah didepan mereka. aku lelah jika setiap waktu terus memikirkannya. aku lelah memendam emosi. dan aku lelah menjadi aku yang bukan diriku. konyol memang, tapi inilah kenyataannya.
Peduli itu sakit. mungkin, aku memang sok peduli, aku sok sabar. tapi lagi-lagi, perasaan tak bisa dibohongi. aku jatuh padanya. dan kubiarkan aku jatuh lebih dalam, awalnya menyenangkan, namun lama-lama...................................entahlah.

capek

No comments:

Post a Comment

Tiny Finger Point Hand With Heart