Thursday

Pejuangku

Hanya lelah dan beban yang ia pikul.

Tawa dan gurau yang menyayat hati

Ia balas dengan senyum dan sambutan yang hangat.


Jerit dan tangis yang ia rasakan,

Tak tercurahkan diwajahnya.

Karena yang terlihat,

Hanyalah senyum yang berseri

Yang selalu menghiasi wajah santunnya.


Mungkin,

Aku memang tak bisa mendengar jeritan hatinya.

Aku pun juga tak bisa membaca

Pahit manis hidup yang ia jalani.


Namun,

Aku dapat melihat satu jalan kehidupan,

Yaitu,

Jiwa yang tegar.

Begitu banyak rintangan dan halau yang ia hadapi

Namun ia coba untuk tetap teguh.


Tak tahukah kau,

Pejuangku.

Bahwa aku disini

Menangis haru,

Ikut merasakan deritamu.


Hatimu,

Mungkin bukanlah  hati

Yang terbuat dari mutiara yang bersinar lembut.

Jiwamupun,

Mungkin tak sekokoh batu karang di tepi pantai.


Tapi yang kutahu,

Kau begitu kuat

Pejuangku.

No comments:

Post a Comment

Tiny Finger Point Hand With Heart